Pada postingan sebelumnya gw udah jelasin tentang apa
itu mindset dan bagaimana proses terbentuknya mindset. Kalau kamu belum ngerti silahkan klik dulu apa itu mindset dan bagaimana proses terbentuknya
mindset. Oke lanjut deh, di kesempatan ini gw mau share tentang cara
MENGGANTI mindset negatif menjadi positif.
Bagaimana caranya? Ini dia caranya.
1. Afirmasi
Afirmasi artinya peneguhan. Dalam kaitannya dengan penggantian mindset, afirmasi berarti mengikrarkan kalimat-kalimat PENEGUHAN bahwa orang yang bersangkutan memiliki kualitas tertentu. Sebagai contoh, “Saya adalah orang kaya”; “Saya orang yang penuh semangat”; “Saya sangat disiplin.”
Saat orang yang bersangkutan tidak memiliki kualitas seperti tersebut di atas, pengikraran kalimat afirmasi sangat bermanfaat. TUJUANNYA untuk membentuk mindset bahwa orang tersebut disiplin, kaya, dan optimis. Mindset ini pada akhirnya akan menjadi pengontrol tindakan dan PEMBENTUK wataknya.
Prinsip Afirmasi
Pada prinsipnya, afirmasi didasarkan pada mekanisme repetisi. Afirmasi tidak dapat dilakukan hanya sekali. Perlu kedisiplinan dalam melakukan afirmasi. Afirmasi harus dilakukan secara rutin, setiap hari.
Waktu Afirmasi
Adapun waktu yang paling efektif untuk melakukan afirmasi adalah saat MENJELANG tidur dan saat bangun pagi. Nah, dalam keadaan seperti ini, mindset menjadi lebih gampang masuk ke dalam pikiran bawah sadar.
Langkah Afirmasi
Kamu dapat memulai afirmasi sekarang juga. Caranya yaitu, siapkan kertas dan pulpen. Rumuskan semua mindset yang ingin Kamu masukkan ke dalam pikiran BAWAH SADAR. Jika Kamu tidak tahu keyakinan apa yang harus Kamu masukkan, Kamu dapat mencari di internet contoh-contoh mindset positif yang dapat mendukung kegiatan bisnis. Nah, tulis semua mindset sukses tersebut. Kemudian, ikrarkan dalam hati atau dengan lisan.
Hal-hal Penting
Hal yang harus Kamu perhatikan adalah EMOSI dan CRITICAL AREA. Hadirnya emosi memberi pengaruh besar bagi keberhasilan afirmasi Kamu. Semakin kuat emosi saat mengikrarkan kalimat afirmasi, maka semakin mudah kalimat (keyakinan) tersebut masuk ke dalam pikiran bawah sadar.
Untuk mendapatkan emosi yang kuat, visualisasikan (imajinasikan) kalimat afirmasi Kamu. Sebagai contoh, kalimat afirmasi Kamu adalah: “Saya orang yang penuh semangat.” Visualisasikan pernyataan itu. Bayangkan Kamu sedang tersenyum sambil bekerja; Rasakan Kamu sangat bahagia mengerjakan tugas itu; Rasakan Kamu mengerjakan tugas itu tanpa beban.
Selain emosi, Kamu harus mewaspadai critical area di dalam otak Kamu. Critical area ini akan mengkritisi setiap pernyataan afirmasi yang Kamu ucapkan. Semisal, saat Kamu mengucapkan, “Saya orang yang optimis,” bisa jadi critical area Kamu langsung MENGKRITISI, “Masa, sih? Mana buktinya?” Kritik yang terlontar dari critical area disebabkan, menurut Kamu, Kamu memang bukan orang yang optimis.
Nah, untuk menghindari intervensi critical area, ubah kalimat afirmasi dari kalimat pernyataan menjadi kalimat pertanyaan. Jika awalnya kalimat itu adalah “Saya orang yang optimis” ubah kalimat itu MENJADI “Mengapa saya optimis?”
Dengan pertanyaan itu, otak terpicu untuk MENJAWABNYA dengan positif. Jadi, tidak ada kesempatan bagi critical area untuk mengkritisi. Saat Kamu bertanya, “Mengapa saya optimis?” Kamu dapat menjawabnya, “Karena saya selalu berpikir positif.”
Nah, mudah, bukan melakukan afirmasi? KUNCINYA adalah emosi yang kuat dan kedisiplinan melakukannya. Luangkan waktu selama beberapa menit setiap hari untuk melakukan afirmasi. Kamu akan terkejut melihat hasilnya yang FANTASTIS!
2. Visualisasi
Visualisasi artinya mentransformasikan pikiran dalam bentuk gambar. Teknik visualisasi dilakukan dengan membayangkan pernyataan-pernyataan. Sebagai contoh, Kamu berkeinginan MENGGANTI mindset negatif malas dengan mindset positif yang mendukung kesuksesan Kamu.
Kamu mengganti mindset malas dengan mindset rajin. Kamu dapat memvisualisasikan bahwa Kamu orang yang rajin. Bayangkan Kamu sedang bekerja; Kamu penuh semangat mengerjakannya; Kamu berfokus pada pekerjaan Kamu hingga pekerjaan itu cepat selesai.
Prinsip Visualisasi
Pada prinsipnya, visualisasi hampir sama dengan afirmasi. Sebagaimana afirmasi, visualisasi juga didasarkan pada repetisi. Visualisasi harus dilakukan secara rutin, setiap hari untuk mendapatkan hasil yang cepat dan maksimal.
Waktu Visualisasi
Waktu yang paling ideal melakukan visualisasi sama dengan waktu yang ideal untuk melakukan afirmasi. Lakukan visualisasi pada malam hari MENJELANG tidur dan tepat setelah bangun pagi.
Cara Melakukan Visualisasi
Kamu dapat duduk atau berbaring, kemudian membayakan saat Kamu sedang berada dalam puncak kesuksesan. Visualisasi Kamu harus detail. Sebagai contoh, saat Kamu berada di puncak kesuksesan, jenis kesuksesan itu harus jelas, apakah sukses karir, SUKSES cinta atau sukses akademis. Dan, jika yang Kamu inginkan adalah sukses karir, maka harus rinci, jenis karir apa yang ingin Kamu jalani. BAYANGKAN dan rasakan Kamu berada dalam kesuksesan itu; Rasakan teman-teman Kamu menyambut Kamu dengan antusias; Rasakan mereka memberi selamat kepada Kamu atas kesuksesan yang Kamu raih; Rasakan ekspresi wajah Kamu yang ceria dan berseri-seri.
Lakukan visualisasi seperti di atas secara RUTIN. Konten visualisasi tergantung pada apa yang Kamu inginkan. Jika Kamu ingin menjadi orang yang disiplin, visualisasikan Kamu sedang menjalani kedisiplinan Kamu. Jika Kamu ingin memiliki mindset pengusaha, visualisasikan Kamu sedang memimpin anak buah dengan baik, dan sebagainya.
Kunci visualisasi adalah hadirnya EMOSI dan kerincian VISUAL. Semakin kuat emosi yang Kamu rasakan, semakin cepat mindset yang Kamu bangun masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Demikian juga, semakin rinci dan jelas tujuan yang ingin Kamu capai, semakin gampang tujuan tersebut masuk ke dalam pikiran bawah sadar Kamu dan menjadi kebiasaan berpikir Kamu.
3. Hipnosis
Selain melalui visualisasi dan afirmasi, Kamu juga dapat MENGGANTI mindset Kamu dengan jalan hipnosis. Hipnosis dapat dilakukan dengan bantuan ahli hipnoterapi. Kamu dapat berkunjung ke pusat-pusat hipnoterapi yang tersebar di Indonesia dan meminta hipnoterapis untuk menghipnotis Kamu dan memasukkan sugesti-sugesti positif yang bermanfaat bagi Kamu. Sugesti-sugesti itu adalah mindset yang perlu Kamu miliki untuk sukses.
Prinsip Hipnosis
Pada prinsipnya, hipnosis didasarkan pada mekanisme bypass, seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya. Dalam kegiatan hipnosis, sang hipnoterapis memberikan perlakuaan-perlakuan tertentu kepada pasien sedemikian sehingga sang pasien masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Saat sang pasien sudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar, critical area-nya tidak aktif, sehingga sugesti-sugesti yang KELIHATANNYA tidak masuk akal dapat diterima oleh pikiran bawah sadar, tanpa intervensi critical area.
Sebagai contoh, realitanya kamu pemalas. Lalu, hipnoterapis memasukkan sugesti bahwa Kamu adalah orang yang rajin.
Tetapi, benarkah Kamu seorang pemalas? Bisa jadi, Kamu malas karena hal tertentu, seperti kurang motivasi, atau karena sebab lainnya. Untuk menghilangkan sifat malas, sugesti yang dimasukkan ke dalam pikiran bawah sadar Kamu adalah bahwa Kamu seorang yang rajin. Tanpa kondisi hipnosis, tentu critical area Kamu akan langsung mengkritisi sugesti itu: “Yang benar, ah, kalau saya rajin. Buktinya saya selalu malas.”
Dengan kondisi hipnosis, Kamu dapat MEMBUNGKAM critical area. Hasilnya, sugesti yang menurut Kamu tidak masuk akal itu pun tetap masuk ke dalam pikiran bawah sadar Kamu dan menjadi mindset yang berguna bagi kesuksesan Kamu.
Nah, itulah 3 cara merubah mindset negatif menjadi mindset positif yang mendukung kesuksesan Kamu. GAMPANGKAN caranya? KUNCINYA hanyalah yakin, disiplin, konsisten, dan emosi yang kuat.
Selamat mencoba dan rasakan hasilnya yang LUAR BIASA, Semangat vrooh!
Dari berbagai sumber