Apa yang kita lihat, dengar, cium, kecap, dan rasakan merupakan sumber informasi yang dapat diolah oleh pikiran sadar. Nah, mengenai pembentukan hasil analisis tersebut menjadi mindset, tidak terjadi secara serta merta. Terkadang hasil analisis itu tidak menjadi SISTEM kepercayaan (mindset). Hal ini karena, hasil analisis tersebut tidak masuk akal.
Sebelum memasuki pikiran bawah sadar, hasil analisis pikiran sadar senantiasa melewati CRITICAL AREA. Nah, critical area adalah bagian otak yang menyaring informasi (HASIL ANALISIS) yang hendak masuk ke dalam pikiran bawah sadar.
Jika informasi tidak masuk akal, maka critical area MENOLAKNYA. Akan tetapi, sekalipun ditolak, ia tetap masuk ke dalam pikiran bawah sadar dan menetap di sana. Di dalam pikiran bawah sadar, ia tidak menjadi sistem kepercayaan (mindset), melainkan menjadi memori bawah sadar.
Nah, berikut adalah beberapa TINDAKAN yang dapat menyebabkan informasi dan hasil analisis menjadi mindset, sekalipun informasi tersebut tampak tidak masuk akal.
1. Repetisi
Repetisi sama artinya dengan PENGULANGAN. Pendapat, kepercayaan, tradisi, kebudayaan, bahkan pengalaman hidup dapat menjadi mindset lewat mekanisme repetisi.
Masih ingat, kan, bagaimana guru kita di sekolah mengajarkan KEJUJURAN saat mengerjakan PR? Kita tidak boleh bersikap curang dengan menyontek. Nah, ajaran mengenai kejujuran dapat bertahan lama dan menjadi moral yang kita PEGANG karena ajaran itu disampaikan kepada kita lewat repetisi.
Bukan hanya SEKALI ATAU DUA KALI, guru mengingatkan kita untuk jujur dalam mengerjakan PR. Bukan hanya setiap ulangan, tetapi SETIAP HARI. Akibat pengulangan itu, akhirnya kejujuran mendarah daging dalam pikiran bawah sadar kita dan menjadi mindset yang mengontrol setiap tindakan kita. Berkat ajaran tentang kejujuran yang terus-menerus disampaikan kepada kita.
Mirip dengan kejujuran, kepercayaan akan adanya hantu juga dapat diperoleh lewat REPETISI. Karena peringatan orangtua agar kita segera tidur tidak pernah kita dengar, akhirnya orangtua MENAKUT-TAKUTI kita dengan cerita hantu. Hal itu ditujukan supaya kita takut dan cepat-cepat meringkuk dalam selimut.
Cerita tentang hantu tidak hanya SEKALI DUAKALI kita dengar. Hampir setiap kita rewel, orangtua menakut-nakuti kita dengan cerita hantu.
Hasilnya, kepercayaan tentang adanya hantu MENGENDAP di dalam pikiran bawah sadar kita dan menjadi mindset. Mindset ini berpengaruh terhadap TINDAKAN-TINDAKAN kita.
2. Bypass
Dalam kamus bahasa Inggris online www.thefreedictionary.com, bypass artinya: “To avoid (an obstacle) by using an alternative channel, passage, or route.” BYPASS adalah tindakan yang dilakukan untuk menghindari rintangan dengan melewati SALURAN ATAU RUTE lain.
Nah, dalam kaitannya dengan terbentuknya mindset, bypass berarti MENYUNTIKKAN kepercayaan sedemikian rupa sehingga kepercayaan itu tidak melewati critical area. Dengan bypass, critial area DINONAKTIFKAN sehingga TIDAK DAPAT memfilter sugesti yang masuk ke dalam otak.
Berikut beberapa bentuk bypass yang dapat terjadi dan membentuk mindset :
1. Hipnosis
Hipnosis adalah keadaan di mana seseorang memasuki pikiran bawah sadar, dan oleh karenanya pikiran sadarnya tidak aktif. Untuk berada dalam kondisi hipnosis, seseorang harus dibantu oleh hipnoterapis.
Hal ini dikarenakan, saat berada dalam kondisi hipnosis, pikiran sadarnya tidak berfungsi. Artinya, ia tidak memiliki kehendak bebas, tidak bisa membedakan antara realitas dan khayalan. Singkatnya, orang yang dalam kondisi hipnosis akan menjadi pasif sehingga butuh pengawasan hipnoterapis.
Saat dalam kondisi hipnosis, mindset jauh lebih mudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar orang yang bersangkutan. Critical area menjadi tidak aktif, sehingga mindset yang KELIHATANNYA tidak masuk akal tetap bisa masuk.
2. Sumber yang dipercaya
Bypass juga bisa terjadi TANPA DISENGAJA saat kita mendengar argumen dari orang yang kita percayai. Sebagai contoh, saat kita masih kecil, orangtua menjadi PANTUAN kita. Apa pun yang mereka katakan adalah BENAR.
Kita cenderung lebih percaya ucapan orangtua kita KETIMBANG ucapan orang lain, sekalipun ucapan orangtua kita tidak benar. Nah, ucapan orangtua ini dapat MENJADI mindset yang tersimpan di dalam pikiran bawah sadar kita.
3. Trauma
Saat seseorang mengalami trauma, peristiwa TRAUMATIS yang dialaminya dapat melahirkan kesimpulan, yang pada akhirnya akan menjadi mindset di dalam pikiran bawah sadarnya. Sebagai contoh, saat melihat orangtua bertengkar. Sang ayah marah-marah, sementara sang ibu menangis.
Menyaksikan kejadian itu, sang anak dapat menarik kesimpulan bahwa seorang bapak (laki-laki) senantiasa galak, sementara seorang ibu (perempuan) senantiasa lemah. Meskipun sang anak tidak terus-menerus melihat kejadian serupa, KESIMPULAN tersebut bisa MENGENDAP di dalam pikiran bawah sadar dan menjadi mindset. Akhirnya, saat sudah dewasa, sang anak menjadi lelaki yang galak, atau sebaliknya ia akan menjadi lelaki yang penakut.
Nah, jadi itu beberapa penyebab terbentuknya MINDSET. Semoga bermanfaat ya!